Kita adalah jarak yang belum sempat untuk mendekat, belum sempat untuk saling menatap, belum sempat untuk sekadar mengucap “salam”, bahkan untuk bersama menetap, kita masih belum sempat. Kita masih sama-sama disibukkan dengan hal lain, yang membuat kita teralihkan dari ruang maupun waktu yang sebenarnya dapat mempertemukan. Mungkin ini rencana terbaik bagi kita dari Tuhan sambil kita mempersiapkan datangnya kesiapan. Entah kapan kesiapan itu akan datang, tapi harapanku semoga kesiapan itu datang menemuiku lebih dulu. Ya, menemuiku lebih dulu, agar kamu tidak bosan berlama-lama menungguku, sebab aku yang akan memulai untuk menghampirimu...