NgeShare - Ketika

by - 6/10/2015


Pada suatu senja di dalam sebuah keluarga, berada dua saudara. Dua saudara, yang mana ada seorang kakak perempuan dan adik lelakinya. Sang kakak saat itu masih SMP, dan adiknya SD. Tingkah kedua kakak beradik ini, mungkin hampir sama seperti yang lain. Yang lain? Yang lain seperti apa? Cobalah untuk mengikuti kisah berikut ini... 

Kakak   : Udah jam segini? Oh, iya acara favoritku mesti udah mulai, nonton ah. (sambil menekan tombol power televisi, dan kemudian duduk manis di depan televisi.)
Adik    : (di ruang berbeda) Jam segini kartun kesukaanku udah mulai nih. (menuju ruang keluarga tempat televisi rumah berada.) 
Kakak   : Ih, kasian banget nasib si cemplon ditinggal sama si mercon, mercon tega banget sih! (menghayati sinetron favoritnya.)

Di tengah keasyikan sang kakak yang telah terhanyut suasana sinetron favoritnya, tibalah kehadiran adiknya yang dengan tiba-tiba berkata,...  
Adik      : Kak, pinjem remot televisinya dong, adik mau nonton kartun nih. (menampilkan wajah polos plus melasnya.) 
Kakak   : Halah, dik, bentar, lagi seru nih, kakak lagi nonton sinetron favorit kakak. (berbicara tanpa meninggalkan pandangannya dari acara favortinya.) 
Adik      : Lah, Kak, cuma bentar doang, acara kartun adik bentar lagi mau selesai nih.
Kakak   : ........... (tak berucap, hanya menonton seperti di layar tancap.) 
Adik      : Kakak, gantian dong! (berusaha merebut remot televisi.) 
Kakak   : Gak mau, ini kakak duluan yang pegang remotnya! (mempertahankan remot di tangannya.)

Mendengar keributan dari kedua anaknya, tentu sang ibu tak akan tinggal diam melihat tingkah keduanya. Sang ibu pun merelai keduanya...
Ibu       : Ya, Allah, ini ada apa sih? Kok ribut-ribut segala? Apa gak malu kalau didengar tetangga?!
Kakak   : Ini nih, Bu, adik ganggu kakak yang lagi nonton TV!
Adik      : Habis kakak gak mau gantian, adik kan mau nonton kartun favorit adik!
Kakak    : Kan yang pegang remotnya duluan kan Kakak!
Adik       : Mbok ya gantian dong!
Kakak    : Ogah!
Adik       : Kakak!
Ibu        : Hmmm....sudah sudah! Kakak sini dulu, Ibu mau ngomong! (mengajak Kakak ke dapur)
Kakak    : Iya, Bu. (mengikuti ibunya.)

Dan begitulah salah satu cara si Ibu untuk meredam kegaduhan kedua anaknya. Hari berganti hari dan waktu semakin cepat berlalu, tibalah sebuah hari, yang mana akan ada sebuah perpisahan sesaat yang harus terjadi. Ya, di hari itu si Kakak telah lulus dari SMA. Setelah kelulusannya, ia diterima di sebuah Universitas Negeri yang cukup jauh dari kota tempat tinggalnya, dan mau tidak mau ia harus tinggal jauh dari rumah dan keluarganya.

Menetap di kota baru, berada di suasana yang baru, yang mana tak ada sesuatu yang sama seperti di rumah itu. Memulai segalanya dengan kamandirian, beradaptasi dengan lingkungan, dan berbagi cerita bersama kawan-kawan. Untuk saat ini hingga kelulusan, mungkin untuk waktu yang cukup lama, tak lagi sempat merasakan sesuatu yang diperebutkan seperti halnya remot televisi yang menjerit kesakitan, hanya karena menjadi rebutan dari tangan-tangan yang masih menyimpan keegoisan. Itulah yang kini dirasakan.

Si kakak mulai merindu dengan apa yang dia lakukan di rumah, yang menjadi kebisaannya dan kesukaannya. Berdebat dengan adiknya, menjahilinya, pun juga saat ia dijahili adiknya. Ia merasa mulai rindu akan saat-saat di mana dulu ia ingin lepas dari momen-momen itu. Namun, saat ia benar-benar telah lepas, pada akhirnya ia menjadi rindu dan ingin kembali ke momen itu. Mencoba kembali tak akan mungkin, terkecuali hanya mampu untuk mengenang dan memandang hari esok yang menunggu.

Sang kakak hanya dapat menyempatkan diri untuk pulang ketika libur semester tiba. Akan tetapi, setiap seminggu sekali, ia tak lupa untuk mengobati rasa rindunya kepada keluarganya, yaitu kepada ayah, ibu dan adiknya. Melalui suara, ya hanya melalui suara, itu cukup untuk membuat hatinya menjadi lega...

Dari kisah di atas, mungkin ada sebuah gambaran mengenai suatu hubungan kakak adik yang lucu, yaitu ketika dekat beradu, ketika telah jauh merindu. Apakah kamu dengan saudaramu demikian? Hehehe...

Sesama saudara, jangan lupa jaga kerukunan ya... :)

Sawer


Anda suka dengan tulisan-tulisan di blog ini? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan blog ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol sawer di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih ^_^

You May Also Like

0 comments