NgeShare - Museum Goes to Campus

by - 11/10/2016


Jika kita mendengar kata museum, mungkin yang akan langsung terlintas dalam pikiran kita adalah sebuah tempat yang menyimpan benda-benda peninggalan masa lalu. Pemikiran ini senada dengan pendapat yang terdapat dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karya W.J.S. Purwadarminta yang menyatakan, bahwa museum merupakan tempat menyimpan benda-benda sejarah, dan lain-lain. Namun, perlu diketahui, bahwa museum bukan hanya sebagai tempat menyimpan peninggalan masa lalu. Menurut Association of Museum, museum merupakan sebuah badan yang mengumpulkan, mendokumentasikan, melindungi, memamerkan dan menunjukkan materi bukti dan memberikan informasi demi kepentingan umum. Lalu menurut Douglas A. Allan (ahli museum Amerika) mengemukakan, bahwa museum terdiri dari sebuah gedung yang menyimpan kumpulan benda-benda untuk penelitian studi dan kesenangan. Dari kedua pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi museum bukan hanya sebagai tempat menyimpan benda-benda peninggalan masa lalu, melainkan juga dapat berfungsi sebagai tempat belajar dan rekreasi.

Dewasa ini, masyarakat Indonesia khususnya, masih banyak yang memandang bahwa museum tidak lebih dari gudang penyimpanan benda-benda tua dengan suasana ruangan yang suram atau menyeramkan. Pandangan inilah yang mungkin membuat antusias dari masyarakat untuk berkunjung ke museum menjadi rendah. Padahal jika kita mau memahami lebih dalam lagi mengenai fungsi lain dari museum, yaitu sebagai tempat rekreasi dan juga pendidikan, terutama pendidikan sejarah, kita dapat melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya bangsa kepada generasi selanjutnya agar nilai-nilai budaya bangsa tidak hilang ditelan zaman.

Berkaitan dengan pembahasan museum secara singkat di atas, pada tanggal 8 November 2016, Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mengadakan sebuah event pameran yang bernama “Museum Goes to Campus” (MGTC) yang bertempat di gedung auditorium UNS.


Event pameran yang dibuka untuk umum dan dapat diakses secara gratis ini, menampilkan berbagai macam koleksi benda-benda bersejarah mulai dari naskah-naskah kuno, artefak, batik, keris, hingga beberapa alutsista. Koleksi benda-benda bersejarah tersebut berasal dari 20 museum dan 3 lab sejarah universitas yang ada di Indonesia.

Beberapa koleksi yang ditampilkan dalam pameran Museum Goes to Campus.
Dengan berbagai koleksi-koleksi bersejarah yang ditampilkan, dapat melengkapi dan memperkaya pengetahuan serta sebagai hiburan bagi para pengunjung, terutama bagi mahasiswa yang dalam hal ini mungkin tidak begitu sempat untuk mengunjungi museum karena terlalu disibukkan dengan runititas di kampus. Maka, untuk menjawab masalah ini, dihadirkanlah event “Museum Goes to Campus”.

Suasana di dalam pameran.
Event pameran yang rencananya akan menjadi agenda tiap tahun ini membawa tema yang menarik, yaitu “Menjaga Memori Kolektif Bangsa”. Memori, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa istilah lain dari memori, yaitu ingatan. Memori atau ingatan memiliki pengertian, yaitu kemampuan untuk menyimpan, mempertahankan, dan mengingat kembali mengenai pengalaman atau aktifitas yang pernah dilakukan. Kemudian kolektif yang memiliki arti, yaitu secara bersama atau gabungan. Jika arti dari kedua kata tersebut dirangkai ke dalam tema yang telah diusung dalam event pameran ini, maka kita akan mendapat sebuah pemahaman, yaitu menjaga ingatan sejarah perjalanan bangsa ini yang sangat penting untuk dipertahankan dan dilestarikan. Seperti kalimat yang pernah diucapkan oleh Bung Karno, yaitu “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya”, maka dengan kita menjaga ingatan sejarah perjalanan bangsa ini, mulai dari masa sebelum hingga sesudah terbentuknya sampai saat ini, kita akan dapat memahami bahwa bangsa ini begitu kaya dan tak kalah dengan bangsa lainnya, dan pada akhirnya akan dapat memupuk lebih dalam lagi rasa cinta tanah air dalam diri kita masing-masing. Dengan diadakannya event pameran Museum Goes to Campus ini, masyarakat khususnya para generasi muda tidak hanya dapat menambah wawasannya mengenai sejarah saja, tetapi juga diharapkan mampu memahami nilai-nilai budaya bangsa yang dapat ia lestarikan dan banggakan serta menjadi pemacu semangatnya untuk lebih menghargai dan memajukan bangsanya.

Untuk itu, mari kita perdalam lagi pengetahuan sejarah dan nilai-nilai budaya yang merupakan warisan dari para pendiri bangsa ini, salah satu caranya adalah dengan mengunjungi museum yang menyimpan memori kolektif bangsa ini. Ingat! Jika bukan kita yang melestarikan warisan bangsa ini, lalu siapa lagi? ^_^

Sawer


Anda suka dengan tulisan-tulisan di blog ini? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan blog ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol sawer di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

0 comments